TAMAN FATAHILAH
Taman Fatahillah dikelilingi oleh bangunan-bangunan tua bersejarah yang terkenal di masyarakat, seperti Museum Fatahilla, Museum Wayang, Museum Seni Rupa dan Keramik, dan juga Café Batavia. Taman Fatahilla ini sering menjadi tempat favorit wisatawan untuk menikmati hiburan-hiburan yang ditawarkan oleh Kota Tua Jakarta. Di akhir pekan, Taman Fatahillah selalu dipadati pengunjung dari berbagai kalangan. Selain pengunjung yang meramaikan taman Fatahillah, para pencari nafkah juga ikut bergabung dalam keramaian Kota Tua Jakarta. Mari kita telusuri apa saja hiburan yang menarik di Taman Fatahillah.
1. Tempat untuk bersepeda yang nyaman
Sepeda menjadi pilihan baik untuk berkeliling di Kota Tua Jakarta, karena kawasan ini luas dan ada titik wisata menarik yang bisa dilihat. Bukan hanya untuk berkeliling saja, berfoto di samping atau di atas sadel sepeda dengan mengenakan topi kuno berlatar belakang bangunan dari jaman kolonial tentunya akan menjadi kenangan tersendiri. Untuk menyewa sepeda ontel, Anda cukup membayar Rp 10 -15 ribu untuk menyewa sepeda ontel selama 30 menit.
​
2. Manusia Batu dan Karakter Kartun
Tak mau kehilangan momen, wisatawan Kota Tua biasa mengabadikan momen dengan kamera digital maupun kamera handphone. Baik itu berpose dengan latar bangunan, bersama teman berwisata, ataupun karakter-karakter unik yang ada di Taman Fatahillah, seperti karakter pejuang Indonesia, tentara, noni Belanda, Kuntilanak dan manusia melayang siap menemani wisatawan yang ingin mengabadikan momen bersama mereka. Untuk bayaran jasa ini tidak ada patokan khusus, semua terserah keikhlasan Anda.
​
3. Atraksi Kuda Lumping
Salah satu hiburan yang paling populer di Kota Tua adalah Jathilan atau terkenal dengan Kuda Lumping. Kesenian yang berasal dari Jawa Timur ini sering juga disebut sebagai Jaran Kepang. Atraksi ini biasanya hanya ada saat weekend dan dimulai sekitar pukul 16.00 WIB. Kuda Lumping merupakan tarian yang bersifat magis. Dalam pertunjukan Kuda Lumping biasanya ia akan memakan beling. Selain beling, benda tak lazim yang dimakan antara lain seperti paku, besi kecil, dan benda tajam lainnya. Tak jarang atraksi Kuda Lumping juga memainkan semburan api dari mulut pemain. Dalam membayar uang pertunjukkan pengunjung dapat memberi seikhlasnya saja.
​
4. Ondel-ondel Khas Betawi
Ondel-ondel adalah boneka khas masyarakat Betawi yang umumnya hanya dimainkan pada saat acara-acara besar terjadi. Tetapi di Taman Fatahilla, Anda tidak perlu menunggu perayaan hari besar untuk melihat ondel-ondel khas Betawi ini, cukup datang ke sana Taman Fatahilla sekitar pukul 16.00 WIB dan Anda bisa bergaya bersama boneka besar khas Betawi ini. Tidak ada patokan harga khusus dalam berfoto bersama ondel-ondel, pengunjung dapat memberi seikhlasnya saja.
​
5. Pelukis Jalanan
Pelukis jalanan cukup sering ditemukan di sepanjang Taman Fatahillah. Para pelukis ini umumnya membuka booth mereka sendiri dan memajang hasil karya-karya mereka untuk menarik perhatian pengunjung. Permintaan gambar yang paling sering ditemui pelukis jalanan adalah sketsa wajah ukuran A4. Untuk satu buah sketsa wajah ukuran A4 tarif tiap pelukis tentunya berbeda-beda. Tetapi pada umumnya pelukis memasang tarif harga berkisar Rp 40.000,00 – Rp 60.000,00 per sketsa. Tentunya harga masih bisa berkurang jika anda pandai dalam bernegosiasi harga.
Cafe Batavia
Depan Museum Wayang
Dekat Kedai